RESPON LAMA PENGOMPOSAN DANPEMBERIAN NUTRISI TAMBAHAN AMPAS TAHU TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
DOI:
https://doi.org/10.51747/nkt3a907Abstract
Permintaan pasar terhadap jamur tiram saat ini semakin meningkat dengan kesadaran masyarakat akan kesehatan yang ingin hidup sehat dengan menjadi vegetarian, maka jamur menjadi salah satu pilihan untuk konsumsi hariannya.. Budidaya jamur tiram menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Keuntungan dari Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama lama pengomposan (L), yaitu : 2 hari (L1), 7 hari (L2) dan 12 hari (L3). Faktor kedua adalah pemberian ampas tahu (N), yaitu : 0%; (N0), 10% (N1), 20% (N2), 30% (N3) dan 40% (N4). Percobaan dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Parameter yang dikenakan untuk mendukung penelitian yaitu waktu munculnya primordial jamur tiram, jumlah badan buah, panjang badan buah maksimal, diameter tudung buah maksimal dan hasil panen. Penelitian yang dilakukan menghasilkan pengaruh tunggal lama pengomposan 7 hari (L2) memberikan pengaruh positif pada panjang badan buah maksimal sebesar 7,6 cm dan diameter tudung buah maksimal sebesar 9,84 cm. Perlakuan tunggal penambahan nutrisi ampas tahu (N) tidak memberikan pengaruh positif pada semua parameter. Interaksi yang terjadi dari kedua perlakuan yang dikenakan memberikan pengaruh nyata pada waktu muncul premordia jamur tiram yaitu 25 hari, jumlah tubuh buah sebanyak 15 dan hasil panen tertinggi sebesar 111,67 gram yang ditunjukkan dari interaksi perlakuan L2N1
Downloads
References
[1] W. R. Andayanie, “Penambahan EM4 dan Lama Pengomposan Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus),” J. Agritek, vol. 14, no. 1, pp. 33-41., 2013.
[2] E. A. I. dan W. Arif, “Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada Media Campuran Serbuk Tongkol Jagung dan Ampas Tebu.,” J. Lentera Bio, vol. 3, no. 3, pp. 255-260., 2014.
[3] D. I. Kusuma., “Efektivitas Pemberian Blotong Kering terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada Media Serbuk Kayu,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009.
[4] F. Estheria, “Pengaruh Limbah Padat Sludge terhadap Produksi dan Kandungan Protein Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus).,” Institut Pertanian Bogor., 200AD.
[5] D. dan H. S. Guniarti, Widiwurjani, “Substitusi Media Tanam Serbuk Gergaji dengan Sampah Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram,” Pros. Semin. Has. Penelit. dan Pengabdi. Kpd. Masy. yang Didanai DP2M DIKTI, RISTEK, KKP3T, KPDT, PEMDA dan UPNVJ., 2013.
[6] K. A. Hanafiah, Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. Jakarta, 2004.
[7] F. Hidayah, “Pengaruh Campuran Media Tanam Serbuk Sabut Kelapa dan Ampas Tahu terhadap Diameter Tudung dan Berat Basah Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus).,” IKIP PGRI Semarang., 2013.
[8] I. Meinanda, “Panen Cepat Budidaya Jamur,” Padi. Bandung., 2013.
[9] R. Meisetyani, “Studi Keanekaragaman Morfologi dan Genetik Jamur Tiram (Pleurotus sp.) dengan Teknik PCR-RFLP,” Institut Pertanian Bogor, 2006.
[10] L. Mufarrihah, “Pengaruh Penambahan Bekatul dan Ampas Tahu pada Media terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus).,” Universitas Islam Negeri Malang., 2009.
