Analisa Pendapatan Usahatani Pada Petani Cabai Merah di Desa Durensewu Kecamatan Pandaan
DOI:
https://doi.org/10.51747/sp95sw51Keywords:
Usahatani,Pendapatan,Cabai merahAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani cabai merah di Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, serta mengevaluasi efisiensi usaha tani dan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pendapatan petani. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara kepada 17 petani cabai merah. Analisis data meliputi perhitungan biaya tetap, biaya variabel, total biaya, total penerimaan, dan pendapatan, menggunakan rumus TC = FC + VC, TR = P × Q, dan Pd = TR – TC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih petani cabai merah, dengan pendapatan tertinggi Rp 6.884.000 dan terendah Rp 1.934.000. Usahatani cabai merah di Desa Durensewu perlu di evaluasi lagai, bahkan pada skala lahan kecil (1.000–1.250 m²), dengan produksi yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani antara lain luas lahan, status kepemilikan lahan, penggunaan input produksi (benih, pupuk, pestisida), pengalaman bertani, dan pola pemasaran hasil panen. Penelitian ini memberikan rekomendasi agar petani meningkatkan efisiensi produksi dan mempertimbangkan penggunaan pupuk organik serta sistem pemasaran yang lebih menguntungkan.
Downloads
References
Agrozine. 2021. “Keunggulan Pupuk Organik dalam Budidaya Hortikultura.” Diakses dari: https://www.agrozine.id
Al-Farizi, A.N. 2018. *Ekonomi Produksi Pertanian*. Malang: UB Press.
A’yunin, Q., dkk. 2020.Penerapan Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Cabai*. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, Kementerian Pertanian RI.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2020. *Statistik Hortikultura Indonesia Tahun 2020*. Jakarta: BPS.
Dispertan. 2019. *Laporan Tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan*. Pasuruan: Dinas Pertanian.
Eni Maftuah & Afiah Hayati. 2019. “Pengaruh Penataan Lahan Terhadap Produksi Cabai di Lahan Gambut.” *Jurnal Hortikultura Tropika*, Vol. 5(1): 15–22.
Peraturan Presiden No. 48 Tahun 2016. *Tentang Penugasan Kepada Perum Bulog Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional*.
Roziqin, A., dkk. 2016. “Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Mutu Cabai Merah.” *Jurnal Ilmiah Pertanian*, Vol. 13(2): 78–85.
Rochayat, A. dan Munika, R. 2015. “Strategi Pengelolaan Hasil Panen Cabai Saat Panen Raya.” *Info Tek Hortikultura*, Vol. 4(1): 25–30.
Samad, A. 2006. *Penanganan Pascapanen Komoditas Hortikultura*. Bogor: Balai Penelitian Pasca Panen.
Samad, A. 2016. *Teknologi Pascapanen Sayuran Segar*. Bogor: Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian.
Sitorus, R. 2017. *Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Hortikultura di Indonesia*. Bogor: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.
Suratiyah, K. 2015. *Ilmu Usahatani*. Jakarta: Penebar Swadaya.
